Phsicology Test/Tes Psikologi sebagai bagian
dalam tahapan penerimaan calon pegawai.
Keunikan dari tes ini adalah pada “ketidakpastiannya”.
Mengapa? Karena faktor ini dapat memutarbalikan perhitungan logis potensi seseorang. Sebagai
contoh, seseorang lulusan perguruan tinggi terbaik di negeri ini dengan IPK : 3 tidak dapat lolos
dari lobang jarum ujian psikotes sehingga akhirnya harus berwirausaha karena belum pernah mampu melewati
psikotes untuk diterima bekerja di sebuah perusahaan. Memang ini ironi, namun ini fakta.
Psikotes memang merupakan fenomena tersendiri bagi para pelamar kerja.
1. Tes Logika Aritmatika
Tes ini terdiri atas deret angka. Yang diukur
dalam tes ini adalah kemampuan analisa anda dalam memahami pola-pola/kecenderungan tertentu
(dalam wujud deret angka) untuk kemudian memprediksikan hal-hal lain berdasarkan pola
tersebut.
Tipsnya:
jangan terpaku pada deret hitung atau deret
ukur perhitungan matematika saja yaitu jangan terpaku pada 3 -4 angka terdepan dalam deret namun
adakalanya anda melihat deret secara keseluruhan karena pola bisa berupa urutan, pengelompokan
berurutan maupun pengelompokan loncat.
Ingat keterbatasan waktu. Jangan terlalu asyik
dan terpaku hanya pada sebuah soal yang penasaran ingin anda pecahkan, lompati ke soal berikutnya
karena terkadang soal di bawahnya lebih mudah dipecahkan dibandingkan soal sebelumnya.
Contoh:
- 16 8 4 2 1 1/2 … …
- 45 15 18 6 9 3 … …
2. Tes Logika Penalaran
Tes ini terdiri atas deret gambar baik 2 maupun
3 dimensi. Yang ingin diukur dalam tes ini adalah kemapuan anda dalam memahami
pola-pola/kecenderungan tertentu (dalam wujud gambar) untuk kemudian melakukan prediksi berdasarkan pola
anda tersebut:
Tipsnya:
konsetrasi, hati-hati dan teliti. Karena
bentuk-bentuk yang ditawarkan hampir serupa walau tak sama.
3. Analog Verbal Test
Tes ini terdiri atas 40 soal yang berisi
sinonim/antonim/analog suatu kata. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan logika anda terhadap sebuah
kondisi, untuk melihat sejauh mana anda memahami sebab-akibat suatu permasalahan.
Tipsnya:
Apabila anda bermasalah dengan konsentrasi dan
logika, anda bisa mem-bypass-nya dengan menghafal soal dan jawaban. Karena beberapa
kali penulis menghadapi tes in, soal yang diberikan relatif sama.
Contoh:
- wanita : kebaya = pria :
- a. sepatu b. baju c. topi d. jas
- kubus : pyramid = empat persegi :
- a. peti b. mesir c. pentagon d. segitiga
4. Kraeplien/Pauli
Tes ini terdiri atas gugusan angka-angka yang
tersusun secara membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur-lajur. Calon pegawai diminta untuk
menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu di setiap kolom dan menuliskan
disampingnya. Yang diukur dalam tes ini adalah konsistensi, ketahanan, sikap terhadap tekanan, kemampuan
daya penyesuaian diri, ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
Tipsnya :
Jangan sekalipun menggunakan pensil mekanis
dalam tes ini selainkan pensil biasa atau pulpen saja, karena tes ini sangat terikat dengan waktu.
Pensil mekanis membutuhkan di-reload ketika ujung granitnya habis, mekanisme ini membutuhkan
waktu sekitar 0.5-1 detik. Apabila anda melakukan reload dalam 10 lajur berarti anda telah
kehilangan waktu 5-10 detik.
Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di
masing-masing kolom stabil. Hasilnya akan lebih baik jika dibandingkan anda memaksakan diri di awal
tes namun tergopoh-gopoh di pertengahan dan akhir tes. Kendalikan diri anda untuk menghemat
tenaga.
Jangan sekalipun melakukan cheating terhadap
waktu maupun hasil penjumlahan. Hal ini akan merugikan anda sendiri karena justru untuk
cheating anda akan membutuhkan waktu sekian detik untuk memutuskan dan itu berarti justru
membuang waktu dan memubuat grafik penjumlahan anda tidak alami.
Hal yang paling penting dari keseluruhan tes
kraeplein adalah konsentrasi. Terkadang anda akan merasa blank padapertengahan tes, namun anda
harus bisa bangkit & fokus lagi pada tes. Untuk itu kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan
tidak begadang dan sarapan dahulu sebelum berangkat tes karena model tes ini sangat menyedot energi
anda.
5. Wartegg Test
Tes ini terdiri atas 8 kotak yang berisi
bentukan-bentukan tertentu seperti titik, garis kurva, 3 garis sejajar, kotak, dua garis saling memotong, dua
garis terpisah, tujuh buah titik tersusun melengkung dan garis melengkung. Anda akan diminta
menggambar kemudian menuliskan urutan gambar yang telah anda buat, lalu menuliskan nomor gambar
mana paling disukai, tidak disukai, sulit dan mudah menurut anda. Yang diukur dalam tes ini adalah
emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek.
Tipsnya adalah:
Urutan menggambar sebaiknya anda buat kombinasi
antara sesuai nomor dan acak. Misalnya 1,2,3,4 kemudian 8,7,6,5. Karena apabila anda
menggambar berdasarkan urutan 1,2,3,4,5,6,7,8 anda dipandang HRD sebagai orang yang
kaku/konservatif sedangkan apabila anda menggambar secara acak misalnya 5,7,6,8,3,2,4,1 anda akan
dipandang HRD sebagai orang yang terlalu kreatif, inovatif dan cenderung suka akan ‘breaking the low‘.
Kalau anda bergender lelaki jangan mulai dengan
nomor 5, karena beberapa anggapan
menyebutkan hal ini berpengaruh terhadap
orientasi seks anda.
6. Draw A Man Test (DAM)
Tes ini mengharuskan anda untuk menggambar
sesorang, unuk kemudian anda deskripsikan usia, jenis kelamin dan aktifitas orang tersebut. Tes
ini dipergunakan untuk mengatahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan dan ketahanan
kerja.
Tipsnya:
Gambarlah orang tersebut secara utuh mulai dari
ujung kepala sampai ke ujung kaki, termasuk detil muka seperti mata, hidung, mulut dan
telinga.dan Gambarlah orang tersebut dalam keadaan sedang melakukan aktifitas, misalnya eksekutif muda
sedang menenteng koper dsb.
7. Army Alpha Intelegence Test
Tes ini terdiri atas 12 soal yang berisi
kombinasi deretan angka dan deretan bentuk. Soal satu soal kadang terkait dengan soal sebelumya. Yang
diukur dalam tes ini adalah kemampuan daya tangkap Anda dalam menerima dan melaksanakan instruksi
dengan cepat dan tepat.
Tipsnya :
konsentrasilah kepada apa yang dikatakan
narator, karena narator tidak akan mengulang instruksi tersebut dan waktu yang diberikan sangat
terbatas. Sabar, jangan terburu menjawab, sebelum narator selesai memberikan instruksi.
8. Menggambar Pohon
Tes ini terdiri atas tugas untuk menggambar
pohon dengan kriteria : berkambium (dicotyl),
bercabang dan berbuah. Sehingga tidak
diperbolehkan kepada anda menggambar pohon jenis bambu, pisang, semak belukar ataupun jenis
tanaman monocotyl lainnya.
Tipsnya :
Pada setiap tes menggambar pohon yang pernah
dilalui, penulis selalu menggambar pohon nangka. Karena pohon tersebut mewakili jenis tanaman
dicotyl / berkambium.
Walaupun anda tidak begitu pandai dalam hal
menggambar, usahakan menggambar secara detil dan rinci setiap komponen dari pohon tersebut
seperti tangkai, bentuk daun, kerapatan daun, buah, akar bahkan alur pohon.
Untuk hasil yang lebih maksimal, fotolah pohon
tersebut, pelajari karakter jenis pohonnya,
kemudian latihlah kemampuan menggambar anda
dengan mengacu pada foto tersebut.
9. Edwards Personal Preference Schedule (EPPS)
Tes ini terdiri atas pilihan-pilhan jawaban
yang paling mencerminkan diri anda. Tes ini dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar motivasi,
kebutuhan dan motif seseorang.
Tipsnya:
Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur sesuai
dengan kondisi anda, setidaknya yang paling mendekati, karena pertanyaan akan berulang di
nomor-nomor berikutnya, sehingga apabila jawaban anda tidak sinkron, hal ini akan merugikan
Anda. Kejujuran anda terkait dengan cerminan kesesuaian diri anda terhadap lowongan pekerjaan yang anda
lamar.
Secara keseluruhan, tes EPPS ini memang paling
sulit untuk di-adjustment (diakali), namun
setidaknya ada beberapa pertanyaan yang bisa
di-adjustment untuk disesuaikan dengan lowongan pekerjaan yang anda pilihan. Misalnya ketika
anda melamar menjadi pegawai Bank, pilihlah jawaban-jawaban yang mencerminkan kejujuran,
keteraturan, kedisiplinan dan mampu bekerja dalam teamwork.
Contoh Soalnya:
- A. Saya suka memuji orang yang saya kagumi
- B. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa
saja yang saya kehendaki
- A. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya
kalah dibandingkan orang lain
- B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan
kewajiban-kewajiban
10. Learning By Doing
Pengalaman memang guru yang paling baik.
Lakukan perbaikan-perbaikan secara continue baik terhadap diri anda maupun terhadap kemampuan
anda, di setiap psikotes yang anda hadapi.
Misalnya seperti : melatih diri terhadap
kesalahan/kesulitan yang dihadapi pada psikotes
sebelumnya, membaca kembali materi psikotes
secara keseluruhan semalam sebelum menghadapi psikotes (refreshment) dan mempersiapkan fisik
sebaik-baiknya karena pada dasarnya psikotes akan selalu Anda kerjakan dalam keadaan tegang dan
tekanan.
Persiapan Untuk Psikotes
Bagi beberapa orang saat menghadapi psikotes
menganggap sebagai sesuatu yang berat dan menakutkan. Padahal sebenarnya psikotes
bukanlah sesuatu yang menakutkan. Tujuan dari psikotes adalah untuk mengungkap kemampuan yang ada
dalam diri seseorang. Psikotes bisa dilakukan untuk proses seleksi dan rekrutmen karyawan,
penjurusan sekolah untuk siswa SMU atau secara individu untuk perencanaan karier maupun pengembangan
diri.
Walaupun psikotes sebenarnya bukan merupakan
sesuatu yang perlu ditakutkan namun
bukan berarti saat psikotes tidak serius. Tetap
kerjakan psikotes dengan serius dan bersungguh - sungguh. Apabila tidak bersungguh-sungguh maka
akan merugikan. Bila mengikuti psikotes untuk proses seleksi atau rekrutment dan tidak serius
maka kemungkinan untuk dapat diterima akan kecil. Sama halnya pada saat psikotes untuk penjurusan
sekolah ataupun perencanaan karier bila tidak serius maka hasil psikotes akan tidak maksimal.
Jadi saat mengikuti psikotes maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh dan dengan serius.
Berikut ini ada beberapa hal yang dapat diperhatikan dan dapat dilakukan dalam menghadapi psikotes :
1. Istirahat yang cukup
Malam hari sebelum pelaksanaan psikotes akan
lebih baik kalau istirahat atau tidur yang cukup agar Anda dapat berkonsentrasi dengan baik dan tidak
terganggu dengan kantuk atau lelah badan. Ada kemungkinan psikotes berjalan mulai dari pagi
sampai dengan sore maka kondisi yang fit sangat dibutuhkan.
2. Persiapkan alat tulis yang perlu dibawa
Persiapkan alat tulis dengan baik seperti
pensil, bolpoin, penghapus dan lain sebagainya. Akan lebih baik bila Anda membawa pensil atau bolpoin
lebih dari satu sehingga ada pensil atau bolpoin cadangan.
3. Ikuti instruksi yang ada
Tiap tes akan ada instruksi cara pengerjaannya.
Untuk itu perhatikan instruksi cara pengerjaan yang ada dan apabila belum jelas maka jangan malu
untuk bertanya. Apabila tidak paham cara mengerjakan maka kemungkinan besar akan salah
mengerjakannya sehingga hal tersebut akan merugikan.
4. Tidak perlu curang dalam psikotes
Pada saat psikotes tidak perlu curang seperti
curi-curi waktu atau mencontek jawaban orang lain. Hal tersebut akan merugikan. Kalau ada perintah
untuk berhenti mengerjakan maka sebaiknya Anda juga berhenti mengerjakan dan jangan menjawab
asal-asal. Kerjakan apa adanya sesuai dengan kondisi Anda.
Sumber : kaskus.us
0 comments :
Post a Comment